Sabtu, 24 Juli 2010

Ullen Sentalu




“Beliau adalah orang yang menolak pinangan dari Hamengkubuono IX dan Soekarno,” ujar Dina pemandu rombongan di Ullen Sentalu. Seorang putri kraton Mangkunegara, Gusti Nurul panggilannya. Nama lengkapnya Gusti Raden Ayu Siti Nurul Kamari Nasaratih Kusumawardhani, cantik, rupawan berpikir modern, pintar menari, dan pandai berkuda. Sekarang beliau berumur 80an tahun dan meresmikan sebuah ruangan yang dikhususkan buatnya beberapa tahun lalu. Daslam ruangan yang mempunyai luas 6MX8M tersebut terdapat berbagai macam foto kenang-kenangan beliau dari umur 3 bulanan samapai dewasa. Terdapat foto yang menarik, yaitu ketika menari di Den Hag untuk kerajaan Belanda, dimana iringan gamelan di siarkan secara langsung dari solo dengan menggunakan radio.
Itulah sepenggal kisah yang menarik jika kita mengunjungi Ullen Sentalu. Sebuah Museum yang terletak di Kaliurang Yogyakarta. Tempatnya terpencil, dibawah bukit dan hanya satu penanda, itu pun dah mulai memudar. Sehingga sulit mencarinya jika kita tidak sering bertanya. Nama Ullen Sentalu merupakan singkatan sebuah petuah yang cukup terkenal dalam bahasa Jawa ulating blencong sejatine tatarane lumaku—terjemahan kasarnya pelita kehidupan. Museum ini didirika oleh yayasan Ulating Blencong tahun 1980, yayasan yang bertujuan untuk melestarikan tradisi dan sekaligus merekam kebudayaan jawa. Museum ini berdiri di lahan seluas 1,7 hektar dan di rancang oleh DR. Samuel Wedyadiningrat, DSB.Konk, seorang ahli bedah kanker di Rumah Sakit Darmais sekaligus ketua Yayasan Ulating Blencong saat itu. Dibagi menjadi 7 bagian yaitu: Ruangan Selamat Datang, Guwo Selo Giri, sebuah ruangan bawah tanah dengan arsitektur yang mirip arsitektur Gothic, Kampung Kambangan (atau kampung di atas air), Taman, serta sebuah galeri yang dinamai Djagad Akademik Modern Art Gallery.

Melihat Museum ini dari luar seperti melihat sebuah bangunan di dalam hutan, Museum ini begitu imaginer menurut saya. Yang terlihat dari luar hanya ada loket masuk di bagian kiri, pintu masuk dibagian tengah, lainnya sebuah tembok yang dirambati oleh tumbuhan dan pohon-pohon besar menjulang. Memasukinya saya disuguhi oleh pemandangan unik. “Ini seperti hutan,” guman saya dalam hati. Terdapat berbagai macam pohon dan tumbuhan, mulai: dari beringin, pakis, cemara, maoni. Bahkan ada kolam yang didalamnya ada ikan mas dan mujair. Setelah terpesona dengan pemandangan ini, saya mulai di ajak oleh pemandu untuk memasuki sebuah lorong. Lorong yang mempunyai ukuran tinggi kira-kira 2,5 M dan lebar 2 M. Menghantarkan kedalam ruangan yang terdapat beberapa lukisan dan seperangkat gamelan. Lukian tersebut melukiskan tentang tarian-tarian yang ada di kraton, salah satu dari obyek lukisan tersebut adalah Gusti Nurul. Setelah selesai menikmati ruangan pertama saya diajak di sebuah lorong domana terdapat berbagai macam lukisan dan foto dari dua kerajaan solo dan yogya. Terdapat sebuah lukisan yang pengerjaannya menggunakan teknik 3 dimensi, diman ketika kita berada di kanan atau kiri mata dari lukisan tersebut selalu menoleh melihat kita. Wanita yang dilukis itu namanya .GKR kencono permaisuri Hameng Kubuwono XII. aku baru tahu kenap ruangan ini disebut Guwo Selo Giri karena arsitekturnya seperti gua.

Memasuki bagian kampung Kambangan, saya dibuat terpesona dengan arsitektur yang menarik. Pada kampung Kambangan dibagi menjadi rumah-rumah kecil yang didalamnya mengisahkan sejarah raja, putri kraton dan ada bangunan yang dikhusukan untuk batik. Bangunan-bangunan ini dikelilingi parit-parit kecil yang didalam terdapat beberapa ikan.
Ada 2 bangunan yang menarik perhatian saya. Pertama adalah bangunan yang dipersembangkan kepada Gusti Nurul dan yang kedua adalah untuk putri Tineke. Dia mempunyai kisah yang menarik bagaikan cerita di novel roman. Dimana dia putri yang patah hati dikarenakan cintanya tidak direstui oleh kedua orang tuanya. Ruangan yang kira-kira sebesar 5x4 meter tersebut dipenuhi oleh surat-surat yang berasal dari saudara, sahabat dan abdi dalem, yang isisnya untuk menghiburnya. Surat-surat tersebut kebanyakan bertulisan latin dan berejaan belanda. Walaupun begitu kita masih bisa menggerti maksud dari surat-surat tersebut karena juga diterjemahkan menggunkan bahasa indonesia.

Yang terakhir dalam albummu
Itu tetap saya inginkan
Yang terakhir dalam hatimu
Itu sungguh akan menyakitkan
By : Julie Portier
Itulah salah satu surat untuk menghibur putri Tineke.

Setelah selesai menikmati kisah-kisah menarik di kampung kambangan, saya pun diajak oleh pemandu untuk menyesuri taman. Cuaca pada saat itu cerah, tidak mendunng, tetapi tidak terasa panas, secuk rasanya dikarenakan berada di daerah kaliurang. Setelah menyusurii taman say diajak memasuki sebuah banguan yang berarsitektuk seperti bangunan milik orang romawi kuno atau lebih condong bergaya eropa. Bangunan yang saya perkirakan mempunyai luas 16x2,5 M diperuntukkan untuk Sultan Hamengkubuwono ke-X. Didalamnya terdapat 2 patung, yang pertam patung seorang wanita sedang menari dan yang satunya seorang wanita dengan menggunakan busana pernikahan kraton. Ditengah-tengah ruangan terdapat lukisan yang Sultan, permaisuri, pangeran charles dan putri Diana berjejer di kursi, lukisan itu menggambarkan bahwa keraton jogja sudah mempunyai hubungan dengan kerajaan inggris. . “Ini kunjungan pertama kerajaan Inggris setelah pengankatan Hamengkubuwono” tambah dina

Perjalan berakhir ketika memasuki sebuah bangunan dimana saya disuguhi sebuah minuman yang konon bisa membuat orang awet muda. Banguna ini diperuntukkan bagi para pemandu dan pengunjung ullen sentallu untuk beristirahat melepas lelah. Didepan bangun ini terdapat sebuah galeri, dimana kita dapat membeli cinderamata dan oleh-oleh.
Setelah cukup beristirahat saya pun melangkahkan kaki untuk segera pulang, tetapi sebelum pulang saya sempatkan diri untuk berfoto-foto dengan beberapa teman disebuah taman yang diperbolehkan untuk digunakan sebagai area foto. Foto ini digunakan sebagai kenang-kenangan akan sebuah museum di kaliurang, museum yang mempunyai cerita unik dam menarik akan kehidupan kraton jogja-solo. Dimana da seorang putri yang patah hati dan seorang putri yang melmpaui zamannya dalam hal poligami.

Rabu, 05 Mei 2010

Resensi


Judul: Bumi Manusia
Pengarang: Pramoedya Ananta Toer
Penerbit: Lentera Dipantara
Tebal: 539 halaman




“Seorang terpelajar harus juga berlaku adil sudah sejak dari pikiran, apalagi dalam perbuatan”. Itulah adalah sebuah kalimat yang dikatakan seorang tokoh dalam Novel “Bumi Manusia” bernama jean Marais veteran perang aceh kepada minke. Novel Bumi Manusia adalah novel pertama dalam roman tetralogi Buru karangan Pramoedya Ananta Toer. Kita tentunya kenal dengan Pram, dia adalah orang yang pernah menyandang nama tapol dan dipenjara di tiga zaman, Pertama pada masa colonial, kedua apada masa orde lama dan yang terakhir pada masa orde baru. Novel ini mengambil latar belakang pada akhir abad ke 19. Dengan membacanya kita akan melihat bibit pergerakan nasional mula-mula, pertgolakan rasa dan jiwa dan pertarungan srikandi sebagai anonim yang mengawal bangunan nasional.
Dalam novel ini menceritakan seseorang bernama minke, seorang priyayi(golongan bangsawan dalam budaya jawa) yang terdidik secara eropa. Pribadi minke dalam kisah Bumi manusia ini berkeinginnan menjadi “manusia merdeka”, karena dia merasa tersiksa adat istiadat yang selalu dia jalani di jawa, Yang menurut dia kebudayaan jawa terlalu merendahkan manusia(dalam tata cara bertemu dengan atasan/raja). Dia merasa hina dan rendah ketika melakukan hal seperti itu. Ini bisa kita lihat ketika di bagian ketika dia bertemu dengan ayahnya.. Ketika dia melakukan hal seperti itu pengetahuan dan pendidikan eropanya tidak berarti . Sungguh sentilmentil menurut saya. Ini menurut saya sebuah hal yang wajar ketika seseorang berpendidikan eropa yang sangat mengagung-agungkan kesamaan derajat dan liberalism, akan sangat terhina ketika melakukan hal tersebut.Karena kita dilahirkan sama dan mempunyai hak yang sama atas seisi dunia, kenapa haru tunduk kepada seseorang, hanya kabrena di seorang keturyunan raja. Dia betrkeingina n agar anak cucunya kelak tidak melakukan kehinaan seperti yang dia lakukan. Dalam novel ini kita bisa melihat minke memmbelah pemikiran eropanya yang menjadi pusat pemikiran dan peradabannya.
Dalam kisah ini, minhke bertemu dengan nyai ontosoroh. Seorang gundik tetapi mempunyai pandangan yang luas tentang dunia. Dengan dialah minhke belajar bagiamna pahitnya hidup seorang pribumi dalam kekuasaan belanda.
Dalam Novel ini Pram ingin membagi ide tentang feodalisme, dalam hal ini budaya “Soan” kepada petinggi atau raja yang dilakukan oleh minke kepaqda ayahandanya. Bagaiman sebuah adat istiadat akan dinilai merendahkan kemanusian di peradaban lain. Kita sebagai manusia terpelajar diajar berpikir sevccara kritis terhadapa kebudayaan jawa atau kebudayaan sekitar kita, apakah kebudayaan tersebut masih sangfat relevan dengan nilai2 kemanusian yang ada. Dan juga kita diajak betrpikir secara kritis akan eksistensi seorang wanita pada masa itu.
Buku ini dsangat menarik untuk dibac, karena kita dapat melihat pergoilakan jiwa seorang terpelajar pada madsa itu dalam melihat eropa sebagai raksasa dan sebagai pusat peradaban dengan peradabannya sendiri. Kita bisa melihat pada novel ini bagaimana benih-benih pembangunan nasional tumbuh sehingga menyebabkan indonesis amerdeka di kemudian hari kelak

Senin, 15 Februari 2010

Sejarah I






sejarah dalam bahas inggris adalah history.Sejarah dalam kamus bahas indonesia adalah penegtahuan atau uraian tentang kejadian atau peristiwa yang tejadi pada masaa lampau(lewat masanya);ilmu sejarah, menurut terminologi/kata berarti silsilah para raja. Jika kita simpulkan bahwa sejarah adalah suatu kejadia yang terjadi pada masa lampau.Sejarah ,menurut saya data diklasifikasikan menjadi 2(dua) yaitu sejarah yang sempit dan luas, yaitu: sejarah berarti sempit adalah sejarah pribadi seseorang, baik itu 100 tahun atau bahkan 1 menit yang lalu, itu bisa dikatagorikan sebagai sejarah(sejarah hidup pribadi diri kita sendiri). Sejarah yang lebih luas adalah sejarah masyarkat/negara/ dunia. Dalam sejarah yang cakupannya lebvih luas tersebut menceritakan/berisi tentyng kejadian-kejadian yang telah usai atau telah dilaksanakan dalam suatu tatanan sosial;.
Sejara dalam kehidupan pribadi maupun kenegaraan sangat penting, ini dikarenakan s\dengan kita mempelajari sejarah maka kita dapat belajar darinya. Dengan memepelajari sejarah kita dapat mengkonstruksi/menyususn ulang paling yang kan kita laksanakan sehingga kita tidak terjerumus kedalam lubanga yang sama , jika kita mengalami sejarah yang tidak enak.
Dalam hal ini ilmu sejarah sangat berguna bagi sebuah negara, karena seperti yang dikatakan diatas, kita dapat belajara darai sejarah. Indonesia adalah sebuah negara yang telah berumur lebih dari setengan abad dan pastinya telah terajadi sesuatu yang dalam kurun waktu tersebut. Baik itu sejarah yang baik maupun yang buruk. Tapi entah kenapa dalam perjalanan sebuah negara atau bahkan perjalanan pribadi seorang individu. Selalu saja selalu menutupi sejarah yang buruk.
Kita bisa ambil contoh saja dalam tingkatan yang sempit saja, seorang individu pasti akan menutupi sejarah hidupnya yang kelam. Seeorang merasa sejarah hidupnya yang kelam tersebut adalah sebagai aib bagi perjalann hidupnya yang akan datang. Itu pun berlaku di lingkup yang lebih luas yaitu sejarah negara/masayarakat atau bahkan dunia. Menurut saya masih wajar jika seorang individu merahasiakan sejarahnya yang kelam tatapi sungguh tidak pantas keytika masyk ke tatanan yang lebih luas yaitusejarah masyarakat/negara. Karena ketika kita masuk ketatanan yang lebih luasa maka mau tak mau kita akan menyangkut tentang individu-individu yang lebih banyak. Dalam tatanan yang lebih luas yaitu tatana negara sejarah harus diceritakan sejarah jernih, ini dikarenakan akan memepengarui arah yang akan di ambil sebuah negara, dan juga dengan sejarah yang tidak ditutup-tutupi maka setiap individu dapat belajar dari sejarah tersebut agar dapat menentukan arah yang lebih baiak, baik untuk individu tersebut atau untuk masyarakat sekitarnya.
Kenapa saya mengatakan bahwa sejarah individu dan sejarah negara/masayarakat/sosial sangat berbeda. Ini dikarenakan dalam perjalan hidup seorang manusia, manusia selalu terpengaruhi dengan kondisi/konstruksi sosial yang ada disekitarnya. Seorang manusia tidak pati dapat belajar dari pengalaman sejarah dirinya tetapi manusia pasti dapat belajar dari pengalaman sejarah masyarakatnya sendiri atau paling tidak mempengaruhi cara berpikirnya. Seperti apa yang dikatakan oleh antonio Gramchi, eksistensi sosial mempengaruhi kesadaran manusia dan kesadaran manusia tidak mungkin dapat mempengaruhi eksisitensi sosial.

Bendera









Ku berjalan menysuri jalan di desaku. Terlihat sebuah bendera yang lusuh, kotoryang terikat di tiang yang terbuat dari bamboo. Tiang bambu itu agak menjorong kejalan dan di ujung lainnya yang tidak dipasangi bendera diikat dengan tali raffia pada sebuah pohon kecil yang nontabennya untuk menyangga tiang ambu tersebut dan ketika kuamati terlihat salah satu sisi bendera tersebut sudah mulai robek., mungkin disebabkan karena bendera tersebut selalu terpasang di tempat itu siang malam, cerah maupun hujan. Aku bertanya apakah orang yang memasang bendera ini tdak mengambilnya ketika hari hujan atau ketika hari menuju malam. Aku pun berpikir positif bahwa mungkin saja orang uyang memasangnya sibuk sehingga dia lupa.

Aku memandangi bendera itu dan seketika teringat akan ajaran dari guru sma Q yang bernama pak supriyadi, yang berkata dengan suara lantang dan tegas.
Pak supriyadi berkata:” Anak-anak kita harus menghargai bendera merah putih, karena merah putyih adalah symbol Negara kita. Kalian tahu kenapa anak-anak? Karean ketika kita tidak menghargai sang saka merah putih maka yang sebenranya kita menghina Negara kita kita sendiri, ini juga karena bendera dan Negara satu kesatuan. Jika mengina salah satu maka sma saja menghina keduanya.” Pada saat itu pun aku hanya terkagum-kagum melihat semnagat dari pak supri, lelaki yang berumur 50 tahun, berpawakan kurus, tinggi 170 itu, memakai baju kopri, dengan mata yang memandang dengan tajam dan suara yang lantang lalu mengucapkan berulang-ulang:”kalian harus menghormati bendra merah putih.” Kudengar kalimat itu diucapkan sampai 4 kali. Dalam hati aku berkata, apakah ini yag disebut semangat nasionalisme.
Apakah semangat ini yang menggerakkan pemuda-pemudi Indonesia untuk mengepung hotel yamato di Surabaya pada September 1945, yang penyebabnya adalah pengibaran bendera merah putih biru(bendera belanda). Ku membayangkan mungkin pada saat iu pemuda-pemudi dari seluruh pelosok Surabaya berbondong-bondong. Mereka tidak terima akan pengibaran bendera trersebut ini disebabkan pada saat itu sedang terjadi momentum pengibaran bendera merah putih di pelosok kota Surabaya setelah munculnya maklumat pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 yang menetapkan bahwa mulai 1 September 1945 bendera nasional Sang Merah Putih dikibarkan terus di seluruh Indonesia. Kubayangkan semangat nasionalisme yang kuat dan kurasakan pada saat itu rasa menghargai bendera merah putih yang besar. Jika aku hidup pada saat itu, aku pu akan merengsek masuk ke dalam hotel yamato dan berkeinginan denga para pemuda yang lain untuk menyingkirkan bendera mrah putih biru itu dan menggantinya dengan sang saka merah putih secepatnya.

Aku pun kembali menatap dalam-dalam bendera lusuh itu. Kuraba bendera tersebut, dan kurasa kain sudah tidak halus; kasar, kotor dan mungkin jika aku tarik sedikit maka kain dari bendera tersebut akan sobek dan terurai. Aku berpikir kembali apa yang akan terjadi jika bendera itu di diamkan seperti itu terus dan bagaimana nasip selanjutnya. Apakah bendera itu akan didiamkan terpasang disana terus sampai hujan dan panas melemahkan dan mengurai setiap benang dalam bendera tersebut atau akan lebih parah lagi menjadi kain lap didapur dan meja makan.
Aku pun berlalu dan berjalan menjauh dari dari bendera itu dan sesekali menatap bendra tersebut yang masih bias berkibar ketika diterpa angina walaupu pada sisinya terjadi robekan-robekan kecil.

anarki

Brutal, tidak tahu aturan, bringas dan chaos, itu adalah kata-kata yang terlintas dipikiran kita jika disebut kata anarkis.
ya mungkin yang terlitas didalam pikiran kita itru ada benarnya juga. Mungkin ini disebbakan kita selalu diberi informasi tentang anarki, seperti itu oleh media bahkan oleh orang tua kita. tetapi apakah anarki itu memang seperti itu ataukah kita hanya terjebak dengan pendapat-pendapatr publik bahwa anarki adalah sesuatu yang sangat jelek atau bahkan menjadi sesuatu yang menyermkan
Anarki menurut bahas ingris berarti "tidak berpemerintahan"Mungkin arti dari terminologi anarki ini yang sangat ditakut. Karena jika paham anarki/gerakan ini merebak atau tindakan /pemahamn berdasarkan anarkisme ini berkembang dan merajalel, akan menyebabkan chaos karena pemerintah hanya akan menjadi simbol belaka yang tidak dapat melakukan apa-apa.
Lalu apakah anarki itu selalu sma dengan pemahaman publik, yaitu:brutal, taktahu aturan, bringas dan chaos. Menurut saya anggapan itu tidak selalu benar. Karena jika kita melihat gerakan anarki di india yang dipelopori Mahatma ghandi, dengan gerakan non koperatifnya terhadapa pemerintahan yang berkuasa pada saat itu, yaitu: pemerintahan kolonial inggris. gerakan yang dipelopori oleh Ghandi itu dilatar belakangi ketidak adilan yang terjadi di masyarakat india pada saat itu oleh pemerintahan ingris
Gerakan anarki muncul karena adanya ketidakadilan yang terjadi dimasyarakat oleh pemerintahan kolonial , gerakan ini menjadi alternatif disebabkan jalur dialek tidak munhkin dilaksanakan. Ghandi mengagap menurut analis saya bahwa pemerintahan kolonial inggris bukan hanya tidak dperlukan tertapi juga berbahaya.

Nah apakah gerakan anarki ditakuti karena hal itu. Apakah gerakan anarki ditakuti karena apara pelaku gerakan tersebut memperjuangkan hak-hak mereka yang tidak dipenuhi oleh pemerintahan. Kalo pemahaman itu yang berkembang atau ketidak tahuan akan gerakan anarki dan semoga bukan itu yang terjadi di masyarakat. Tapi jika itu yang terjadi dimasyarakat maka hal tersebut menjadi sebuah ironi.